Hunian aman tidak melulu didapatkan dari rumah individu. Terlebih, di kota besar paad penduduk, harga tanah yang melambung besar membuat sebagian besar warga memilah sewa apartemen moi. Sebut saja, mantan penyanyi cilik Tina Toon, yang betah tinggal di apartemen semenjak 2008 buat mempermudah aktivitasnya.
Ia memilah apartemen dekat dengan Mall Of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara sebab dirasa sangat efisien buat penuhi kebutuhan tiap harinya.
“Dekat dengan tempat kuliah waktu itu, syuting-syuting pula cukup dekat. Terutama ingin ke mana-mana gampang serta instan, ke tempat gym, mal. Ingin belanja serta makan, berolahraga, berenang, mudah deh,” ucapnya kepada.
Nyatanya terdapat cerita di balik saya tinggal di apartemen. Awal mulanya juga tidak terencana buat menjauhi banjir yang sering terjalin di daerah Kelapa Gading.
Walaupun telah tidak banjir semacam dahulu, kemauan pindah dari apartemennya itu tidak terlaksana. Saya bahagia, memanglah betah untuk dirinya yang masih beraktifitas di Bunda Kota. Tetapi, terdapat pula yang buatnya tidak aman, ialah urusan parkir. Parkir di apartemen memanglah disadarinya tidak bisa bebas semacam di rumah biasa.
Berebutan dengan penunggu lain ataupun wajib mengantre lama sebab menunggu mobil lain parkir. Kenyamannya pula terusik bila mempunyai orang sebelah yang menyebalkan.
“Sempat terdapat orang sebelah yang menyimpan kulkas depan pintu aku, lumayan jengkel, ya gimana aku dapat masuk. Tinggal di daerah jarak bersebelahan gitu wajib dapat silih paham ya,” cerita penyanyi yang baru meluncurkan single Takkan Terganti ini.
Bagi ia, penunggu apartemen pula wajib senantiasa berbicara dengan mereka yang mensterilkan serta menjaga apartemen. Dan pastinya orang sebelah, meski tidak sering berjumpa.
Untuk saya, apartemen memanglah sesuai untuk mereka yang masih lajang serta beraktifitas besar semacam dirinya. Dia tidak menutup mungkin untuk menikah juga masih hendak menetap di hunian yang berbentuk vertikal ini.
“Masih belum ketahui, nanti tergantung konvensi bersama suami aku nanti. Tetapi, boleh pula jika baru menikah, jika udah memiliki anak kayaknya mikir lagi deh. Ingin pula memiliki taman luas buat anak lari-larian,” tuturnya.
Sedangkan itu, artis Ussy Sulistiawaty sumringah membayangkan hendak mempunyai apartemen di Kota Hujan.
Walaupun belum jadi, namun Ussy bergairah turut dalam kegiatan ground breaking La Montana Bogor Apartment di Bogor Nirwana Residence Kota, Rabu (20/12). Telah mempunyai rumah di Jakarta, tidak menyurutkan keinginannya mempunyai apartemen buat dihuni.
Apartemen tersebut hendak digunakan selaku hunian kedua bila lagi liburan di Bogor. Kota penyangga Bunda Kota ini memanglah jadi kesukaan Ussy serta keluarga buat melepas penat.
“Kerap sekali buat ke Bogor, dari Jakarta tidak lah sangat begitu jauh. Gampang akses ke Bogor, jika jalan-jalan hingga malam nginep saja di mari, jadi gak butuh ke hotel, hemat deh,” ungkap Ussy kepada.
Alibi memilah La Montana tidak hanya di daerah yang memanglah aman, nyatanya Ussy tahu dengan pengembang yang membangun apartemen tersebut. Pengembang tepercaya memanglah jadi ketentuan utama dikala seorang mau membeli hunian vertikal.
Begitu juga dengannya, Ussy percaya, karena sempat menjalakan kerja sama dikala berbisnis properti. Istri host Andika Pratama ini memanglah bukan jenis yang suka tinggal di apartemen, tetapi nyatanya dahulu mempunyai banyak apartemen buat disewakan.
“Bisnis apartemen menjanjikan, aku sewakan jika telah lama. Jika bosan, aku jual, beli yang baru. Cukup menguntungkan memanglah memiliki otak dagang nih dari dahulu,” celotehnya.
Bunda dari Sheva Elmira Lorrenia ini menceritakan, ia hendak membeli 2 apartemen yang hendak dijadikan satu. Bukan cuma buat kanak-kanak serta suami, pula segala keluarga besarnya juga hendak kerap diajak menginap di situ.
Apartemen barunya ini memanglah hendak dihuni, bukan disewakan semacam dahulu, menurutnya pula buat investasi masa depan. Ussy memiliki pemikiran jauh buat masa tuanya nanti. Nanti dikala keempat putrinya telah besar, cuma terdapat dirinya serta Andika, pendamping selebritis ini hendak tinggal di apartemen menikmati masa pensiun.
“Anak aku wanita seluruh, bakalan turut suaminya seluruh kan? Daripada aku serta Andika di rumah kami yang lumayan besar cuma berdua. Lebih baik tinggal di apartemen, tempat kecil, gak repot wajib memiliki asisten. Damai, tenang di Bogor sebab suasananya memanglah lezat. Kayaknya tren saat ini gitu, apartemen diisi mereka yang telah tua,” ucap Ussy bermimpi.
Menurutnya, tinggal di Apartemen memanglah serba instan, pula terpelihara keamanannya. Tidak butuh banyak asisten yang bantu serta jaga keamanan. Penunggu apartemen juga bisa penuhi kebutuhan dengan gampang.
Sebab apartemen ditentukan dekat dengan pusat perbelanjaan ataupun memanglah ada toko di sekitarnya. Ussy pula menyebut lebih hemat dalam urusan bayaran listrik sebab ruangan yang tidak sangat besar semacam rumah sesungguhnya. Ditanya kekurangan, pelantun Kupilih Hatimu ini lumayan susah menanggapi.
“Bisa jadi hendak susah bersosialisasi dengan warga dekat, sangat individualis, tidak tahu dengan orang sebelah. Jika terdapat kondisi darurat tentu susah, nanti aku hendak mempersiapkan dengan mempunyai no saudara yang dapat lekas tiba jika aku terjalin suatu,” jawab Ussy santai.
Tidak hanya jadi tempat tinggal yang instan serta mempermudah penghuninya, apartemen pula jadi tempat strategis buat usaha. Perihal tersebut dialami oleh seseorang dokter gigi, Melisa. Ia membuka praktek di Thamrin Residence sekalian tinggal di situ.
Sejak masih sekolah, Melisa telah tinggal di hunian vertikal serta sangat mengenali gimana kehidupan di situ. Ini yang buatnya percaya buat pula membuka Melisa Dental Care di apartemen.
“Jadi jika ingin kerja tinggal ke dasar saja serta sangat efisien mengingat satu menara di mari ditempati 400 unit, sebaliknya terdapat 5 menara. Posisi terdapat di tengah perkantoran, aku memandang kesempatan besar buat mempunyai usaha di zona apartemen,” kata Melisa.
Dokter yang pula membuka praktek bernama Bogor Dental Center ini mengaku terbiasa dengan suasana susah yang biasa dialami para penunggu, semacam parkir serta atmosfer berbeda yang lain daripada di rumah tapak.
“Gak enaknya jika tinggal di apartemen dikala gempa bumi yang sangat terasa sekali, aku kerap merasakan serta senantiasa membuat jantung aku deg-degan,” ucapnya.